WNDR Skateboarding, merek skateboard lokal yang berkembang pesat di Indonesia, baru-baru ini mengumumkan kolaborasi dengan dua seniman grafis terkemuka untuk mengangkat budaya lokal dalam desain produk mereka.
Kolaborasi ini melibatkan dua seniman yakni Darbotz dan Koma. Darbotz dikenal dengan karyanya yang unik dan mencolok, sedangkan Koma dikenal dengan desainnya yang kreatif dan inovatif. Kedua seniman ini dipilih oleh WNDR Skateboarding karena karya-karya mereka yang selalu mengusung tema budaya lokal Indonesia.
Melalui kolaborasi ini, WNDR Skateboarding berharap dapat mengangkat nilai-nilai budaya lokal Indonesia dan memperkenalkannya kepada dunia melalui produk-produk skateboard yang mereka hasilkan. Desain-desain yang dihasilkan oleh Darbotz dan Koma diharapkan dapat menjadi simbol dari kekayaan budaya Indonesia yang beragam dan unik.
Selain itu, kolaborasi ini juga diharapkan dapat memberikan apresiasi lebih terhadap seniman-seniman lokal yang seringkali terpinggirkan dalam dunia seni dan kreativitas. WNDR Skateboarding berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan seni grafis di Indonesia dan memberikan wadah bagi para seniman lokal untuk berkarya dan berekspresi.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan dapat membuka peluang bagi para seniman grafis Indonesia untuk semakin dikenal dan diapresiasi di kancah internasional. Selain itu, produk-produk skateboard dari WNDR Skateboarding yang dihasilkan dari kolaborasi ini diharapkan juga dapat memberikan nilai tambah bagi para penggemar skateboard di Indonesia maupun di luar negeri.
Kolaborasi antara WNDR Skateboarding dengan Darbotz dan Koma ini menunjukkan bahwa seni dan budaya lokal Indonesia memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dan diapresiasi. Melalui karya seni, kita dapat mengangkat nilai-nilai budaya lokal dan memperkenalkannya kepada dunia dengan cara yang kreatif dan inovatif. Semoga kolaborasi ini dapat menjadi inspirasi bagi para seniman dan pelaku industri kreatif lainnya untuk terus mengangkat budaya lokal Indonesia dalam karya-karya mereka.
