Wisatawan di Labuan Bajo usai erupsi Lewotobi sudah dievakuasi

Wisatawan di Labuan Bajo usai erupsi Lewotobi sudah dievakuasi

Para wisatawan yang berada di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, akhirnya dievakuasi setelah terjadi erupsi gunung Lewotobi. Erupsi ini terjadi pada hari Senin, 3 Mei 2021, dan menyebabkan peningkatan aktivitas vulkanik yang mengancam keselamatan para wisatawan yang sedang berlibur di kawasan tersebut.

Sebanyak 120 wisatawan yang terdiri dari warga lokal maupun turis asing dievakuasi dari Labuan Bajo dan segera dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Evakuasi dilakukan oleh pihak berwenang setempat dengan menggunakan kapal laut untuk memindahkan para wisatawan ke daerah yang tidak terkena dampak erupsi gunung Lewotobi.

Erupsi gunung Lewotobi sendiri telah menyebabkan hujan abu vulkanik yang turun di sekitar kawasan Labuan Bajo, yang dapat membahayakan kesehatan para wisatawan yang terpapar abu vulkanik tersebut. Oleh karena itu, evakuasi segera dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan para wisatawan yang sedang berlibur di Labuan Bajo.

Meskipun terjadi erupsi gunung Lewotobi, pemerintah setempat tetap berusaha memberikan perlindungan dan perhatian yang maksimal terhadap para wisatawan yang dievakuasi. Mereka juga memberikan informasi terkait kondisi terkini gunung Lewotobi dan memberikan arahan kepada para wisatawan untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk evakuasi yang diberikan.

Dengan adanya evakuasi ini, diharapkan para wisatawan dapat tetap tenang dan aman selama berada di Labuan Bajo. Pemerintah setempat juga terus memantau perkembangan situasi gunung Lewotobi dan siap untuk memberikan bantuan dan perlindungan bagi para wisatawan yang membutuhkan.

Sebagai wisatawan, kita juga perlu selalu waspada terhadap kondisi alam di sekitar kita, termasuk potensi erupsi gunung yang dapat membahayakan keselamatan kita. Dengan tetap mematuhi petunjuk dan arahan dari pihak berwenang, kita dapat menjaga keselamatan diri sendiri serta orang lain saat berlibur di tempat-tempat yang rawan bencana alam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *